Tahap kedua program MBG yang mulai berjalan sejak 17 Februari 2025 mencakup enam sekolah tambahan, yakni SMP Islam Al Hafizh, TK Islam Bunayya, TK Salsabila, Ponpes Daarul Falaah, SMKN 16, dan MTs Al Ghazali.
Enam sekolah ini memiliki total 919 siswa penerima mulai dari TK,SD,SMP dan SMK.
Tepat empat hari pelaksanaan, program ini sudah menelan anggaran sekitar Rp. 55 juta dengan perkiraan rincian Rp. 13,785 juta per hari.
Jika digabungkan, total anggaran yang telah terserap untuk tujuh sekolah di Kecamatan Samarinda Utara dalam program MBG hingga hari ini mencapai Rp 255 juta.
Anggaran ini dihitung dari kebutuhan per porsi makanan harian masing-masing sekolah dan jumlah siswa yang menerima manfaat dari program MBG.
Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Samarinda, Muhammad Sirajul Amin, menjelaskan bahwa besaran anggaran Rp. 15.000 per porsi sudah mempertimbangkan indeks kemahalan di Samarinda.
"Kita mengikuti indeks kemahalan. Jadi untuk Samarinda, memang sudah ada indeks kemahalannya segitu. Kita menyesuaikan ketentuan itu," ujar Sirajul.
Lebih lanjut, Sirajul memaparkan bahwa dari Rp. 15.000 per porsi, sekitar Rp. 4.000 dialokasikan untuk gaji karyawan, biaya operasional dapur seperti listrik, air, dan gas.
Sementara Rp. 11.000 digunakan untuk bahan pangan dalam setiap satu porsi makanan.
"Harga Rp. 11.000 itu baru bahan baku, belum termasuk operasional seperti biaya antar makanan, listrik, air, bahan bakar. Dengan biaya operasional, mungkin sekitar Rp. 15.000 per porsi," tambahnya.
Tag