"Padahal ini akun dah bagus tujuannya, dari pada akun Pemprov yang isinya jual agama mulu tanpa diperlihatkan jalannya program kerja mereka."
Netizen lainnya, @mrayyan, juga ikut meramaikan postingan itu,
"Lanjutkan terus min! Menurutku ini bukan kritik loh, tapi memang untuk menagih janji dan mengawasi program agar haknya sampai ke masyarakat." tulis netizen.
Setelah menuai kontroversi, akun @pemprov_kaltim akhirnya membuka kembali blokiran terhadap akun @tagih.gratispol.
Namun, hal itu tampaknya tidak cukup untuk meredam kekecewaan masyarakat Kaltim.
Salah satu netizen @dyanna menulis,
"Udah terlanjur ketahuan nggak mau ditagih, baru dibuka lagi? Kenapa harus takut kalau memang programnya benar-benar dijalankan?" kritiknya dalam kolom komentar.
Beberapa pihak menilai bahwa tindakan pemblokiran itu justru memperburuk citra pemerintah Provinsi Kaltim.
Alih-alih menjawab keinginan masyarakat, pemblokiran akun itu dianggap sebagai bentuk anti-kritik dan menghindari tanggung jawab atas janji kampanye pasangan Rudy-Seno.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi terkait pemblokiran akun tersebut maupun progres realisasi program Gratispol.
Sementara itu, akun @tagih.gratispol kini menyatakan akan tetap konsisten mengawal dan menagih janji politik tersebut hingga benar-benar terealisasi.
Tag