Panggung seni menjadi acara penutup dengan beragam pertunjukan seperti permainan alat musik tradisional sape, tarian Dayak, dan sejumlah penampilan lainnya.
Festival ini berlangsung hingga sore hari, menampilkan kolaborasi dari berbagai komunitas.
Menurut Abie, kegiatan ini didukung oleh banyak lembaga seperti Kader Hijau Muhammadiyah, Bersihkan Indonesia, JATAM Kaltim, AJI Samarinda, Pokja 30, dan Perempuan Mahardika.
"Kerja sama banyak pihak ini yang bikin acara bisa berjalan sukses," tambahnya.
Festival Ibu Bumi Menggugat merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya digelar di Trenggalek, Jawa Timur, pada November 2024 dan Kupang, NTT, pada 3 Desember 2024.
Samarinda menjadi penutup rangkaian festival yang bertujuan menyuarakan keadilan ekologis dan perlindungan lingkungan di Indonesia.
"Ya Kaltim menjadi daerah terakhir gelaran festival ibu bumi menggugat, karna seharusnya dilaksanakan di Kabupaten Berau karna ada beberapa kendala teknis jadi kita laksanakan di Samarinda," tutupnya. (wan)
Tag