Arus Terkini

ASUS Makin Yakin Sasar Pasar Pemerintah untuk Produk Laptop, Sertifikasi TKDN 40 Persen Sudah di Tangan 

Selasa, 24 September 2024 9:57

Muhammad Firman (kiri) Head of Public Relation ASUS Indonesia dan Aldy Ramadiansyah, Commercial Product Marketing ASUS Indonesia saat tunjukkan produk TKDN 40 % laptop ASUS/ Foto: arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Adanya sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) 40 persen yang sudah diperoleh ASUS Indonesia untuk item produk laptop mereka, membuat keyakinan menembus potensi pasar pemerintah, bisa dilakukan.

Keyakinan itu, juga dikarenakan pangsa pasar untuk itu masih terbuka lebar.

Hal itu sebagaimana diungkap dalam agenda temu media yang dilakukan Asus Business kepada awak jurnalis di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) bertempat di Hotel Midtown, Selasa (24/9/2024).

Puluhan jurnalis hadir dalam kesempatan itu, membahas soal TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk Asus, terkhususnya laptop yang kini sudah berhasil menembus angka TKDN 40 % lebih.

Angka TKDN 40 % untuk produk laptop Asus ini terus meningkat, dimana diawali 2022 lalu, dengan tingkat TKDN 25 %, lalu meningkat menjadi 40 % di 2024 dan ditargetkan pada 2026 mendatang, TKDN bisa mencapai 60 - 65 %.

"Itu road map TKDN Asus ke depan. Jadi, ketika nantinya misalnya pemerintah mengingatkan tingkat TKDN lebih di atas 40 %, ASUS secara tahapan, juga sudah siap," ucap Muhammad Firman, Head of Public Relation Asus Indonesia saat menjelaskan.

Apa-apa saja yang sudah dan akan dikebut ASUS Indonesia menuju TKDN 40 % atau lebih ke depan juga diungkap Aldy Ramadiansyah, Commercial Product Marketing ASUS Indonesia.

"Di 2022 ASUS keluarkan produk ExpertBook P1412CEA-ID untuk produk TKDN-nya, dilanjut pada 2024 dengan ASUS ExpertBook B1402CBA-ID dan ExpertBook BG1408CVA. Di 2025 nanti ada ASUS AIO E3402 & Expert Center D500ME," ucap Aldy.

Apa-apa saja yang masuk dalam komponen TKDN 40 persen itu, kemudian dikatakan Muhammad Firman, melingkupi whole package dalam laptop, melingkupi hardware, tas, dan lainnya.

"Ada misalnya ces laptop, kami ambil pengerjaannya dari UMKM lokal, kemudian untuk tas, aksesoris, itu juga ada dibuat dari Jepara," kata Muhammad Firman.

Peningkatan angka TKDN untuk jangka waktu ke depan, juga optimis bisa dilakukan ASUS.

Hal ini, bisa dilihat dari pabrik produksi mereka di Batam, dimana pada 2023 lalu, sudah bisa memproduksi 50 ribu laptop, dan pada 2024 ini ditarget bisa produksi 60 - 65 ribu unit laptop.

Kehadiran ASUS dengan TKDN 40 persen ini pun diyakini bisa menjadi pilihan bagi pasar pemerintah, saat memutuskan untuk mengambil produk laptop sesuai dengan spesifikasi yang sudah diatur pemerintah.

"Ya, kan karena ketika masuk e-katalog, itu juga tercantum soal apakah produk-produk ini, sudah tersertifikasi TKDN 40 persen atau tidak. Sertifikasinya diterbitkan Sucofindo, dan ASUS Indonesia sudah mengantongi sertifikasi TKDN 40 % itu," ucapnya.

Di agenda itu, juga diumumkan seri laptop komersial dari brand ASUS, yaitu ExpertBook B1 (BG1408CVA), telah berhasil memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan nilai Beban Manfaat Produksi (BMP) yang mencapai lebih dari 40%.

Pencapaian ini merupakan bukti komitmen ASUS dalam mendukung industri dalam negeri serta memberdayakan ekonomi Indonesia. Laptop ExpertBook, yang dirancang khusus untuk para profesional bisnis, mencerminkan upaya ASUS dalam berkontribusi pada perkembangan teknologi lokal.

“Dengan tercapainya nilai TKDN ditambah BMP di atas 40%, laptop ini mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mendorong kemandirian teknologi dan pengembangan industri dalam negeri,” ungkap Jimmy Lin, Regional Director ASUS South East Asia.

Jimmy menambahkan bahwa produk ini telah menjalani serangkaian uji coba dan penilaian ketat.

Semua komponen yang digunakan di dalam ExpertBook memastikan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, menjadikannya pilihan tepat untuk pengguna bisnis.

ASUS juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas dan persentase komponen lokal melalui kolaborasi erat dengan mitra perakitan lokal.

“Mulai dari bahan material hingga perangkat lunak tertentu telah dikembangkan oleh tenaga ahli dari Indonesia,” jelas Jimmy lebih lanjut. (pra)

Tag

MORE