ARUSBAWAH.CO – Aliansi Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi Kalimantan Timur (Borneo) gelar aksi demonstrasi menuntut pertanggungjawaban Kepala KSOP Kelas I Samarinda dan Pelindo atas insiden tabrakan tongkang yang merusak Fender Jembatan Mahakam I.
Mereka mendesak kedua instansi itu untuk segera mengeluarkan surat tertulis yang menyatakan kesiapan mereka bertanggung jawab jika insiden serupa terjadi lagi.
Aksi yang digelar Borneo tak hanya menuntut pertanggungjawaban, tetapi juga meminta pemecatan Kepala KSOP dan Pelindo.
“Jelas, tuntutan kami tegas, pemecatan Kepala KSOP, pemecatan Kepala Pelindo, dan rekomendasi kepada Gubernur untuk menindak mereka,” ujar Dede Hermawan, Koordinator Lapangan aliansi Borneo, Rabu (12/03/2025).
Ia mempertanyakan kebijakan KSOP yang masih saja mengizinkan lalu lintas tongkang di Sungai Mahakam meskipun fender jembatan rusak.
“Kalau nanti jembatan tertabrak lagi, siapa yang akan bertanggung jawab? Pemerintah daerah yang selama ini keluar uang untuk perbaikan, padahal yang mengelola Pelindo dan yang memberi izin KSOP,” ujarnya.
Dede menyoroti lemahnya pengawasan KSOP dalam proses hilir mudik kapal di Sungai Mahakam.
Menurutnya, saat kejadian tabrakan terakhir, tidak ada pemantauan lebih lanjut terhadap kapal yang overload.
“Standar operasionalnya harus jelas. Berapa tonase maksimal? Berapa jumlah kapal pandu yang disiapkan? Kenapa ini diabaikan?” katanya .
Tag