ARUSBAWAH.CO - Pagi ini puluhan warga bersama mahasiswa dan Koalisi Masyarakat Sipil mendatangi Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (15/4/2025).
Mereka datang untuk menuntut penghentian penggunaan jalan umum oleh truk angkutan tambang batu bara di Muara Kate, Kabupaten Paser.
Aksi yang digelar tepat di depan kantor gubernur Kaltim itu berlangsung tertib namun penuh emosi.
Spanduk-spanduk kecaman dibentangkan, suara orasi bergema diarahkan langsung kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami menolak keras truk batubara lewat jalan umum. Pemerintah harus bertindak, Ini bukan kali pertama kami bicara, tapi selalu diabaikan,” ujar Gandul, selaku Koordinator lapangan (Korlap) aksi.
Gandul menyebut, para aksi terdiri dari perwakilan masyarakat dari Muara Kate, Rangan, Batu Kajang, serta organisasi sipil dan mahasiswa yang sudah sejak lama marah akibat aktivitas hauling tambang batu bara.
Dalam aksi itu, mereka juga mengutuk keras insiden pembunuhan yang terjadi pada 15 November 2024 lalu, di Muara Kate, Kabupaten Paser.
Kini, tepat 6 bulan sejak insiden yang menewaskan seorang warga Muara Kate akibat penyerangan saat memblokir truk tambang batu bara, namun hingga kini pelakunya masih belum terungkap.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 04.30 WITA dini hari.
Rusel (60), warga Muara Kate, tewas dengan luka sayatan di leher setelah diserang orang tak dikenal saat tidur di posko penolakan tambang.
Anson (55), warga lainnya, juga terluka parah dan menjalani perawatan.
Tag