Arus Terkini

12 Hektare Lahan Pemprov Disulap Jadi Kolam Retensi, Damanhuri Diklaim Siap Bebas Banjir

Selasa, 14 Januari 2025 1:30

Foto: Kolase Andi Harun bersama Pj Gubernur Akmal Malik saat meninjau kawasan Damanhuri, Gang Ogok Samarinda/HO

ARUSBAWAH.CO - Upaya serius menangani banjir di kawasan Damanhuri, Gang Ogok, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, mulai terlihat.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, bersama Wali Kota Samarinda, Andi Harun, langsung meninjau rencana pembangunan kolam retensi di Perumahan Bukit Hijau, Sabtu (11/01/2025).

Lahan yang akan digunakan untuk proyek ini cukup luas, mencapai 12 hektare.

Akmal Malik mengungkapkan bahwa informasi mengenai keberadaan lahan strategis milik Pemprov baru saja diterimanya.

Ia mengetahui potensi lahan ini dari pemberitaan media beberapa hari sebelumnya.

Menurutnya, lahan itu sangat cocok untuk pembangunan kolam retensi yang akan mengurangi risiko banjir di kawasan bawah, termasuk Gang Ogok.

“Saya baru tahu dari media kalau Pemprov punya lahan strategis ini. Kalau jadi dibangun, kolam ini akan sangat membantu mengurangi debit air yang mengalir ke kawasan permukiman,” ujar Akmal Malik di sela kunjungannya.

Tidak hanya sebagai pengendali banjir, Akmal juga melihat potensi lain dari kolam retensi ini.

Ia menyebut bahwa kawasan itu bisa dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau sekaligus destinasi rekreasi bagi masyarakat.

“Yang penting, banjir di Damanhuri ini bisa teratasi dulu. Kalau sudah selesai, kolam ini bisa jadi tempat wisata dan ruang hijau untuk warga,” tambahnya.

Kolam retensi dirancang untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke drainase dan menyebabkan luapan air.

Dengan posisinya yang berada di hulu, kolam ini diharapkan mampu mengurangi volume air yang mengalir ke Sungai Pinang.

Dalam jangka panjang, banjir yang selama ini menjadi langganan warga di kawasan itu dapat diminimalkan.

Kemudian, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan lahan 12 hektare itu awalnya direncanakan untuk pembangunan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim.

Namun, setelah dievaluasi bersama Pemprov, diputuskan bahwa lahan ini lebih efektif digunakan untuk kolam retensi.

“Langkah ini strategis sekaligus berkelanjutan. Kami sepakat dengan Pak Pj Gubernur untuk langsung merealisasikan pembangunan kolam ini,” ungkap Andi Harun.

Selain kolam utama, pemerintah juga merencanakan pembangunan kolam tambahan di hilir.

Kolam ini akan memiliki luas 3 hingga 5 hektare dan difungsikan untuk mengantisipasi pertemuan berbagai saluran drainase yang bermuara ke Sungai Pinang.

Dengan kombinasi kolam utama dan kolam pendukung, masalah banjir di kawasan Damanhuri hingga Jalan Panjaitan diharapkan dapat teratasi.

“Kami optimistis jika proyek ini berjalan sesuai rencana, dampak banjir akan jauh berkurang, bahkan hingga ke Jalan Panjaitan,” kata Andi.

Ia sampaikan, Pemprov akan bertanggung jawab atas pembangunan kolam utama, sedangkan Pemkot akan mengupayakan pembebasan lahan tambahan dari warga sekitar.

Andi Harun juga mengapresiasi langkah cepat Pemprov dalam menangani masalah lahan tanpa bertele-tele.

Menurutnya, keputusan yang langsung diambil di lapangan adalah bentuk kepemimpinan yang efektif dan patut dicontoh.

“Kita tidak butuh rapat panjang yang formal. Begitu ada masalah, langsung ditinjau, dibahas, dan diputuskan. Ini contoh kepemimpinan yang solutif,” tegasnya.

Ia berharap kolaborasi ini menjadi pelajaran berharga dalam penyelesaian masalah sosial dan infrastruktur di masa depan.

Andi Harun menyebut proyek ini sebagai bagian penting dari sejarah penanganan banjir di Samarinda.

“Ini bukan sekadar momen, tapi monumen bagi sejarah penanganan banjir di kota ini,” tutupnya. (wan)

Tag

MORE