SAMARINDA - Wakil ketua DPRD Kaltim soroti soal pengakuan mantan jajaran Sat Intelkam Polresta Samarinda Ismail Bolong sebagai pengepul batu bara ilegal di Kaltim dan menghasilkan hingga Rp 10 miliar per bulannya viral di jagat maya.
Dalam pengakuan Ismail Bolong menyebutkan bahwa praktik tersebut diduga turut melibatkan sejumlah petinggi Polri dan Polda Kaltim.
Menaggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyatakan masyarakat dapat menilai sendiri atas peristiwa Ismail Bolong ini.
“Silahkan masyarakat menilai, kemudian apabila instansi kepolisian tidak benar ya punya hak juga untuk klarifikasi. Biarkan mereka klarifikasi,” ungkapnya ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Rabu, 9 November 2022.
Secara ideal, lanjut Samsun tegaskan bahwa tak boleh ada kegiatan apapun yang merusak lingkungan. Terlebih merugikan masyarakat negara yang dilakukan oleh pihak manapun.
“Idealnya ya tidak boleh ada backing-backingan. Tidak boleh ada pihak-pihak atau oknum yang merusak lingkungan dan merugikan negara,” tandasnya.
(*)