ARUSBAWAH.CO - Dua figur, Akmal Malik dan Sri Wahyuni diusulkan DPRD Kaltim untuk menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltim.
Dua nama itu, diusulkan dan dibawa ke Kemendagri untuk selanjutnya dipilih salah satunya.
Pemilihan dua nama ini, berasal dari fraksi-fraksi yang ada di DPRD Kaltim.
Jika terpilih, nantinya Pj Gubernur Kaltim yang baru ini, akan menjabat hingga dilakukannya pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Terpilih pada 7 Februari 2025 mendatang.
Berikut profil dari kedua figur itu:
Sri Wahyuni lahir di Samarinda, 29 Desember 1970.
Ia merupakan birokrat lulusan IPDN tahun 1992, dan sejak tanggal 30 Meret 2022 dipercayakan menduduki jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebagai Sekretaris Daerah Provinsi KalimantanTimur.
Sri Wahyuni merupakan Purna Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 1992.
Semasa menjadi Praja IPDN dia sempat mengikuti Sekolah Perwira Militer, yang merupakan sekolah wajib bagi Praja Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) atau sekarang dikenal dengan IPDN, Wahyuni mengikuti sekolah militer di Sekolah Korps Wanita Angkatan Darat (SEKOWAD) di Bandung (1992).
Dia kemudian melanjutkan pendidikan strata satu di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta (1996), dan program magister di Australian National University (ANU) Canberra - Australia (2006).
Akmal Malik lahir pada 16 Maret 1970.
Ia merupakan birokrat yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Sejak 2 Oktober 2023 ia juga menjadi Penjabat Gubernur Kalimantan Timur.
Akmal juga pernah menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat periode 2022–2023.
Akmal Malik dilahirkan di Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat pada 16 Maret 1970. Ia meraih gelar Diploma III dari Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor pada 1993.
Ia meraih gelar S-1 Manajemen Pembangunan dari Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta pada 1998.
Lalu, berlanjut meraih gelar Magister Sains bidang Perencanaan dan Kebijakan Publik dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2002.
Gelar Doktor kemudian didapat pada 2021 dalam bidang Administrasi Publik Universitas Brawijaya.