Arus Terkini

Festival Ibu Bumi Menggugat, Ajang Kritik PP 25/2024 dan Perlawanan Tambang

Senin, 16 Desember 2024 4:44

Suasana Diskusi Publik mengangkat tema Ta'awun untuk Keadilan Ekologis/Foto : Arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Kader Hijau Muhammadiyah Indonesia gelar Festival Ibu Bumi Menggugat di SD Muhammadiyah 01 Samarinda pada Minggu (15/12/2024).

Acara itu mengangkat tema "Ta'awun untuk Keadilan Ekologis" dan menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang berlangsung sepanjang hari.

Koordinator festival, Abie Dhimas, menjelaskan bahwa festival ini dimulai dengan diskusi publik atau media briefing di pagi hari.

Menurutnya, diskusi itu membahas isu penting seperti penolakan terhadap ormas yang terlibat dalam pengelolaan tambang di Kalimantan dan kritikan terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024.

Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi terkait deklarasi penolakan terhadap PP 25 Tahun 2024.

Deklarasi ini menjadi titik fokus festival sebelum peserta diajak mengikuti tur pameran seni yang telah dipersiapkan sejak pagi.

"Pameran seni sudah dimulai sejak pagi, tapi tur resminya baru setelah deklarasi," jelas Abie.

Pameran ini menampilkan berbagai karya seni yang mengangkat isu lingkungan, sebelum dilanjutkan dengan penampilan seni di panggung utama.

Panggung seni menjadi acara penutup dengan beragam pertunjukan seperti permainan alat musik tradisional sape, tarian Dayak, dan sejumlah penampilan lainnya.

Festival ini berlangsung hingga sore hari, menampilkan kolaborasi dari berbagai komunitas.

Menurut Abie, kegiatan ini didukung oleh banyak lembaga seperti Kader Hijau Muhammadiyah, Bersihkan Indonesia, JATAM Kaltim, AJI Samarinda, Pokja 30, dan Perempuan Mahardika.

"Kerja sama banyak pihak ini yang bikin acara bisa berjalan sukses," tambahnya.

Festival Ibu Bumi Menggugat merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya digelar di Trenggalek, Jawa Timur, pada November 2024 dan Kupang, NTT, pada 3 Desember 2024.

Samarinda menjadi penutup rangkaian festival yang bertujuan menyuarakan keadilan ekologis dan perlindungan lingkungan di Indonesia.

"Ya Kaltim menjadi daerah terakhir gelaran festival ibu bumi menggugat, karna seharusnya dilaksanakan di Kabupaten Berau karna ada beberapa kendala teknis jadi kita laksanakan di Samarinda," tutupnya. (wan)

Tag

MORE