Hal ini direspon oleh piha Ketua panitia acara, Mulyadi Oktama.
Ia meminta dalam Bimtek tersebut, pemahakam para TPK dan kader terkait optimalisasi pendampingan keluarga berisiko stunting harus sudah benar-benar dimaksimalkan.
“Pemahaman tentang hambatan dan kendala yang mungkin dihadapi di lapangan serta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Kerja sama yang lebih baik antar petugas di tingkat desa dan kecamatan juga menjadi hal yang perlu diperkuat,” jelas Mulyadi.
Di pihak BKKBN Kaltim yang turut hadir di Bimtek itu, juga memberikan opsi solusi untuk percepatan penurunan angka stunting.
Disampaikan oleh Mustain Adnan, Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan BKKBN Kaltim.
Ia menekankan pentingnya strategi konvergensi dalam penanganan stunting dengan prinsip “5 Pasti”, yakni memastikan keluarga teridentifikasi, terdaftar, menerima pelayanan, patuh terhadap program, dan tercatat serta terlapor. (adv)
Tag