ARUSBAWAH.CO - Berlatar belakang adanya angka potensi keluarga stunting yang masih cukup tinggi di beberapa kecamatan di Kutai Timur, membuat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Bimtek khusus untuk itu.
Bimtek bertemakan "Penguatan Pendampingan Keluarga Risiko Stunting Lokasi Khusus” pun dilaksanakan di Swiss-Belhotel Samarinda.
Peserta Bimtek adalah dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari tiga kecamatan, yakni Sandaran, Sangkulirang dan Batu Ampar.
Ketiga kecamatan inilah yang berdasarkan laporan yang ada, memiliki potensi keluarga risiko stunting yang masih cukup tinggi.
"Jumlah keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sangkulirang adalah 1.245 dari 3.270 keluarga sasaran, di Kecamatan Sandaran 575 keluarga dari 1.410 keluarga sasaran dan di Kecamatan Batu Ampar 282 keluarga dari 925 keluarga sasaran,” ungkap Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi.
Atas dasar itu, ia meminta diperlukan langkah-langkah strategis dan percapatan untuk menangani persoalan ini.
Tag