ARUSBAWAH.CO – Masyarakat Kalimantan Timur tengah dihebohkan dengan kemunculan akun Instagram bernama @tagih.gratispol.
Akun itu secara menerus mengunggah video kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, yang berisi janji-janji kampaye mereka pada Pilkada 2024 lalu.
Setiap hari, akun itu mengunggah postingan dengan judul Day 1 hingga kini mencapai Day 26, yang menagih janji program Gratispol.
Akun tersebut menjadi ramai diperbincangkan setelah mengungkap bahwa mereka diblokir oleh akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi Kaltim, @pemprov_kaltim saat menandai postingan.
Dalam unggahan yang dibuat, admin akun @tagih.gratispol menuliskan,
"Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tiba-tiba Instagram akun @tagih.gratispol diblokir oleh akun Instagram @pemprov_kaltim. Hal ini baru admin sadari ketika admin tidak bisa lagi tag akun @pemprov_kaltim pada postingan seperti biasanya sejak 9 Maret 2025. Apakah Pemprov Kaltim tidak suka dengan adanya akun ini? Apakah mereka berusaha menutupi akun ini sehingga tidak muncul di feed tagged akun mereka? Gak mau ditagih? Pembungkaman suara?," dikutip redaksi Arusbawah.co, pada Selasa (18/3/2025)
Unggahan itu pun langsung ramai diperbincangkan oleh netizen.
Banyak netizen yang mendukung keberadaan akun itu karena dianggap sebagai pengawal janji politik yang telah diumbar saat kampanye.
Salah satu komentar datang dari akun @sriemaryanie1103 yang menulis,
"Pas kampanye omon-omon, pas ditagih marah. Astaga." tulisnya.
Sementara akun @poetrymlnd_ berkomentar,
"Padahal ini akun dah bagus tujuannya, dari pada akun Pemprov yang isinya jual agama mulu tanpa diperlihatkan jalannya program kerja mereka."
Netizen lainnya, @mrayyan, juga ikut meramaikan postingan itu,
"Lanjutkan terus min! Menurutku ini bukan kritik loh, tapi memang untuk menagih janji dan mengawasi program agar haknya sampai ke masyarakat." tulis netizen.
Setelah menuai kontroversi, akun @pemprov_kaltim akhirnya membuka kembali blokiran terhadap akun @tagih.gratispol.
Namun, hal itu tampaknya tidak cukup untuk meredam kekecewaan masyarakat Kaltim.
Salah satu netizen @dyanna menulis,
"Udah terlanjur ketahuan nggak mau ditagih, baru dibuka lagi? Kenapa harus takut kalau memang programnya benar-benar dijalankan?" kritiknya dalam kolom komentar.
Beberapa pihak menilai bahwa tindakan pemblokiran itu justru memperburuk citra pemerintah Provinsi Kaltim.
Alih-alih menjawab keinginan masyarakat, pemblokiran akun itu dianggap sebagai bentuk anti-kritik dan menghindari tanggung jawab atas janji kampanye pasangan Rudy-Seno.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi terkait pemblokiran akun tersebut maupun progres realisasi program Gratispol.
Sementara itu, akun @tagih.gratispol kini menyatakan akan tetap konsisten mengawal dan menagih janji politik tersebut hingga benar-benar terealisasi.
"Akun ini akan tetap terus konsisten mengawal dan menagih janji-janji Pak Rudy dan Pak Seno sampai benar-benar terealisasi! Tapi akun ini saja tidak cukup, oleh karena itu admin mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk bersama bergerak dan bersatu untuk mengawal janji politik pemimpin daerah kita!" tulis admin akun tersebut dalam unggahan terbaru mereka.
Sebagai informasi, program Gratispol diketahui mencakup berbagai fasilitas gratis bagi masyarakat Kaltim, di antaranya:
1. Pendidikan gratis dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Strata 3 (S3).
2. Layanan kesehatan tanpa biaya untuk masyarakat Kaltim.
3. Seragam sekolah gratis bagi pelajar di berbagai jenjang.
4. Akses WiFi gratis untuk mendukung aktivitas digital masyarakat.
5. Bantuan uang muka rumah bagi masyarakat yang membutuhkan.
6. Ibadah haji dan umrah gratis khusus untuk marbot masjid.
