ARUSBAWAH.CO - Anggota DPR RI asal Kalimantan Timur (Kaltim), Syafruddin ungkap soal kondisi pertambangan di Bumi Etam yang ia sebut sudah kronis.
Selain itu, Syafruddin juga sampaikan soal jumlah anak meninggal akibat lubang tambang di Kaltim yang mencapai puluhan.
Hal ini ia sampaikan saat hadir dalam agenda Rapat Kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Di awal, ia katakan soal kerusakan lingkungan akibat tambang di Kaltim yang sudah sangat luar biasa.
"Pertama saya ingin mulai dengan kasus yang terjadi di daerah pemilihan saya, Kalimantan Timur. Bahwa di Kaltim itu Pak Menteri, kerusakan lingkungannya itu sudah di ambang yang sangat luar biasa. Kalau penyakit itu, sudah kronis lah kira-kira begitu," katanya.
Kerusakan itu, Syafruddin katakan adalah akibat pertambangan.
"Akibat dari apa? Akibat dari pertambangan yang masif dan mengabaikan lingkungannya, sehingga lubang-lubang tambang di Kaltim itu, ratusan lubang tambang yang tidak ditutupi, atau tidak diurus lagi," ucapnya.
"Apakah mereka sudah selesai nambang, pergi meninggalkan lubang itu, nah nanti Pak Menteri yang kroscek atau bertugas memonitor itu," lanjutnya lagi.
Setelah itu, barulah Syafruddin ungkap bahwa total ada 47 anak meninggal di lubang tambang.
"Di Kaltim itu sejak tahun 2011 ada 47 anak yang meninggal di lubang tambang. Ini manusia Pak Menteri," katanya.
Diketahui rapat kerja dilakukan Komisi XII DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup pada Rabu (5/2/2024).
Raker dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq bersama jajarannya.
Raker itu membahas soal evaluasi kinerja tahun 2024, program kerja 2025, strategi dan progres percepatan perdagangan karbon, serta hal-hal lainnya. (pra)