SAMARINDA - Salah satu penahan aliran air hujan di daerah Samarinda Utara adalah Waduk Benanga. Dari waduk ini pula lah, masyarakat bisa mengetahui akan ketinggian air saat musim penghujan. Tetapi tetap saja, banjir selalu terjadi.
Berdasarkan hasil laporan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, kapasitas penampungan air di Waduk Benanga dalam 7 tahun ke depan semakin berkurang. Prediksi menjadi kekhawatiran tersendiri.
Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Angkasa Jaya, merasa normalisasi Waduk Benanga melalui pengerukan sedimentasi menjadi suatu upaya antisipasi untuk terhindar dari kerusakan alam.
Baca juga:
"Kami berharap Pemkot (Pemerintah Kota) Samarinda melakukan koordinasi dengan pihak provinsi maupun Kementerian PUPR agar waduk dikeruk material di dalamnya," kata Angkasa.
Namun, jika tetap bertumpu dengan Waduk Benanga, maka persoalan banjir tidak akan terselesaikan jua. Angkasa juga menyarankan Pemkot Samarinda untuk bisa membangun kantong air di titik lokasi rawan banjir.
"Pembangunan infrastruktur kantong-kantong air di sejumlah titik yang menjadi sumber masalah banjir. Seperti di daerah Samarinda Utara bagian Lempake dan Sempaja. Ini perlu dibangun kantong air,"pintanya.
Politisi PDI-P ini menganggap bahwa ketegasan dan komitmen pemerintah lah yang mampu menekan atau meminimalisir banjir di Samarinda.
(DSY)
