ARUSBAWAH.CO - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan meski ada pemangkasan anggaran.
Hal itu disampaikan, Onesimus Patiung selaku Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Otorita IKN.
Ia menegaskan bahwa pemotongan ini hanya berlaku untuk anggaran pembangunan, bukan operasional.
“Yang jelas kami tetap jalan. Anggaran operasional tetap ada, hanya anggaran pembangunan yang dikurangi,” katanya saat ditemui redaksi Arusbawah.co, pada Sabtu (08/02/2025).
Onesimus menekankan bahwa efisiensi harus dilakukan karena pemerintah memiliki target yang harus dicapai.
Meski anggaran berkurang, Otorita IKN tidak akan berhenti bekerja.
Onesimus menegaskan bahwa pekerjaan tetap berjalan dengan sumber daya yang ada.
“Bukan berarti dengan pengurangan anggaran kami leha-leha. Tidak! Pekerjaan tetap jalan dengan anggaran minim, dan itu bisa dilakukan,” ujarnya.
Menurutnya, pekerjaan tidak selalu harus dilakukan di kantor.
“Ini bukan hari kerja, tapi kami tetap bekerja. Kita bisa bekerja dari mana saja,” tambahnya.
Selain itu, mengenai dampak pemangkasan anggaran, Onesimus memastikan bahwa proyek inti tetap berjalan.
“Komitmen Pak Presiden itu jelas. Anggaran Rp48 triliun untuk lima tahun akan dipastikan,” katanya.
Targetnya, paling lambat tahun 2028 Presiden dan pemerintahan sudah berkantor di IKN.
Untuk itu, pembangunan tiga elemen utama eksekutif, yudikatif, dan legislatif harus dipenuhi.
“Istana Presiden dan kantor Presiden sudah. Tinggal DPR-MPR, Mahkamah Agung, dan lainnya yang harus diselesaikan,” tambahnya.
Onesimus juga menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya bergantung pada APBN.
“Ingat, APBN itu hanya 20 persen. Sisanya 80 persen dari investasi,” katanya.
Ia mencontohkan investasi lokal yang sudah berjalan seperti Rumah Sakit Hermina, Mayapada, Swiss Hotel, dan Hotel Kubika.
“Itu semua investasi, bukan dari APBN. Jadi, pembangunan tetap berjalan,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya investasi asing mulai masuk tahun 2025 ini untuk mendukung pembangunan IKN.
Onesimus ungkap bahwa Australia sudah berkomitmen membangun sekolah internasional.
“Groundbreaking-nya sudah dilakukan di tahap kedelapan,” katanya.
Menurutnya, Sekolah internasional ini akan menjadi fasilitas pendidikan bertaraf global di IKN, menarik minat ekspatriat dan masyarakat kelas menengah atas.
Tak hanya itu, perwakilan kedutaan besar dan badan keuangan dunia akan datang ke IKN dalam acara Nusantara International Partnership Forum pada 13-14 Februari.
Onesimus optimistis pertemuan ini bisa menarik lebih banyak investasi.
“Mereka ingin melihat langsung perkembangan IKN dan apa saja peluang yang bisa mereka ambil,” jelasnya.
Menurutnya, Pemerintah terus berupaya mempercepat masuknya investasi agar pembangunan IKN tetap sesuai target.
Onesimus optimistis dengan strategi ini, proyek IKN akan terealisasi tanpa kendala besar.
“Kalau investasi bisa dipercepat, pembangunan akan lebih cepat selesai,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kabar yang bikin terkejut datang dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) soal perkembangan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), khususnya soal anggaran.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa anggaran kementeriannya untuk proyek IKN mengalami pemblokiran.
Pernyataan ini disampaikan setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025).
“IKN kayaknya belum ada (progres) sih. Makanya saya bilang, anggaran itu kan diblokir semua. Progres gimana sih? Anggarannya enggak ada (kok ditanya) progres,” ujar Dody.
Dody bahkan berseloroh bahwa anggaran yang tersisa hanya cukup untuk membeli makan siang.
“Progresnya, buat beli makan siang Pak Menteri, itu progresnya,” tambahnya. (wan/ pra)