SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana memindahkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang dipindahkan ke TPA Sambutan.
Hal ini karena kapasitas TPA Bukit Pinang sudah overload atau melebihi kapasitas. Apalagi, beberapa minggu lalu, TPA Bukit Pinang sempat terbakar di sebagian besar titik kawasan TPA yang menyebabkan kabut asap pekat di Samarinda hingga polusi udara.
Baca juga : Komisi II Harap Pemerintah Tidak Tutup Mata dengan Nasib UMKM di Marimar
Komisi III DPRD Kota Samarinda sempat melakukan penyisiran ke TPA Bukit Pinang dan TPA Sambutan. Ketua Komisi III, Angkasa Jaya, merasa TPA Bukit Pinang memang sudah tidak layak dijadikan tempat pembuangan sampah.
“Untuk di TPA Bukit Pinang itu sudah melebihi kapasitas untuk disebut pembuangan sampah. Dan di sana kan sudah bertahun-tahun tidak dibakar, sampah itu memiliki gas di dalamnya. Sehingga gas paling dalam itu terbakar hingga terjadilah kebakaran di lokasi tersebut,” jelas Angkasa.
Rencana pemindahan ke TPA Sambutan memang diapresiasi oleh Angkasa. Karena memang sudah waktunya untuk memindahkan TPA. Meskipun begitu, Angkasa melihat kondisi TPA Sambutan masih banyak kekurangan.
"TPA Sambutan itu masih memiliki akses jalan yang licin dan warga tidak bisa melakukan pembuangan sampah di malam hari karena tidak ada penerangan. Serta, tidak memadai untuk pembuangan sampah atau limbah,”kritiknya.
Baca Juga : KOMISI III Rekomendasikan Penjualan Solar di Pinggir Kota Saja
Politisi PDI-P ini meminta Pemkot Samarinda harus lebih mengoptimalkan infrastruktur di TPA Sambutan jika memang hendak dipindahkan.
“Yang pasti kami akan memberikan catatan kepada Pemkot Samarinda agar TPA Sambutan berfungsi maksimal. Harapannya apa yang diperlukan masyarakat bisa diatasi. Minimal, mengurangi masyarakat sekitar agar tidak ada lagi terkontaminasi dari limbah,”tegasnya.
Ditargetkan, Pemindahan TPA ini akan selesai pada akhir bulan Februari ini.
(ADV/DSY)
