ARUSBAWAH.CO - Lapangan usaha kontruksi diketahui masuk dalam tiga besar penyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Kaltim.

Di 2023 lalu, lapangan usaha kontruksi menyumbang sekitar 10,31

persen untuk PDRB Kaltim.

Dua sektor usaha lainnya yang menyumbang persentase besar di PDRB adalah Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan 43,19 persen, serta Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 17,73 persen.

Perihal ini, anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono katakan aspek ekonomi yang sudah berjalan dengan baik pada sektor konstruksi, harus terus dimaksimalkan.

Apalagi, diyakini pada tahun-tahun ke depan, lapangan usaha ini masih akan menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang baik dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) berkaitan dengan jasa konstruksi yang digelar di Hotek Grand Verona pada 19 November 2024, Sapto sampaikan bahwa peningkatan skill dan kemampuan para pekerja jasa kontruksi menjadi hal yang harus terus digaungkan oleh para pengusaha-pengusaha kontruksi di Kaltim.

Hal itu ia katakan juga sejalan dengan adanya Peraturan Gubernur Kaltim Nomor 46 Tahun 2023 tentang Kebijakan Khusus Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Daerah.

"Di sana juga mengatur soal peningkatan SDM para pekerja kontruksi," ucapnya.

Pasalnya, meski sektor ekonomi konstruksi saat ini menyumbang cukup besar pada PDRB Kaltim, tak bisa dipungkiri, pangsa pasar yang masih cukup luas di Kaltim dengan hadirnya IKN, akan membuat persaingan makin ketat.

Dalam artian, pekerja dari luar Kaltim masih bisa masuk dan membuat pekerja konstuksi di Kaltim bisa kehilangan kesempatan jika tidak memiliki kemampuan dan skill yang terus diupgrade.

"Maka, hal ini harus diperhatikan pihak-pihak yang bergerak pada sektor usaha konstruksi," pungkasnya. (adv)