SAMARINDA - Menjelang Bulan Suci Ramadhan, harga kebutuhan pokok selalu menaik secara drastis. Tahun ini, minyak gorenglah yang menjadi primadona. Dari awal Tahun 2022, harga minyak goreng melambung hingga Rp 70.000,-.
Beberapa kali pemerintah melakukan upaya menurunkan harga tersebut. Seperti operasi satu harga hingga mengeluarkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET). Tetapi dampaknya, minyak goreng pun mengalami kelangkaan.
Karena lamanya fenomena langka ini berlangsung, pemerintah pun mencabut kebijakan ini. Di sinilah Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah membuka suaranya.
Ia menghimbau masyarakat tidak perlu panik dalam membeli kebutuhan pokok untuk persiapan Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah ini. Karena seluruh stok dipastikan aman. Tak terkecuali minyak goreng.
Baca juga:
Selain masyarakat, Laila juga menghimbau agar seluruh pedagang tidak memamfaatkan situasi pasca pencabutan kebijakan HET minyak goreng ini dengan memberikan patokan harga yang melambung tinggi.
"Kami sudah sampaikan ke pedagang agar jangan sampai memanfaatkan situaai ini yang justru mengorbankan masyarakat lainnya sehingga membuatnya semakin panik,"terang Laila.
Politisi PPP ini juga menyatakan bahwa persediaan minyak goreng tidak harus membeli di pasar tradisional saja. Tetapi ada pula di sejumlah pasar modern. Asalkan, membeli yang sesuai kebutuhan saja.
"Minyak goreng sudah bisa ditemukan di seluruh pasar modern. Kita harapkan masyarakat agar tidak panic buying, jadi cukup beli sesuai kebutuhan saja. Kalau sudah dapat dua liter ya cukuplah,"pungkasnya.
( DSY)
