ARUSBAWAH.CO - Kutai Timur (Kutim) menjadi daerah kedua, penerima dana karbon terbesar di Kalimantan Timur dengan Rp 25, 32 Miliar.
Angka itu ada di bawah Kabupaten Berau di posisi penerima terbanyak dengan Rp 27, 57 Miliar.
Cakupan wilayah Kutim yang luas dengan tutup hutannya menjadi potensi dan alasan mengapa kabupaten itu ada di posisi kedua penerima dana karbon terbanyak.
“Kabupaten Kutim menjadi wilayah kedua yang paling banyak mendapatkan dana karbon setelah Kabupaten Berau,” jelas Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kutim Ripto Widargo, Senin (25/11/2024).
Alokasi yang bersumber dari bank dunia tersebut akan bagi dua kategori pendanaan dalam mengupayakan penurunan emisi gas rumah kaca.
“Dana karbon kategori performance senilai Rp305,180 juta itu langsung dibagikan ke 83 desa di Kutim,” jelasnya.
Sementara, dana reward senilai Rp50 juta hingga Rp75 juta yang akan diberikan langsung kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan sebagai penghargaan dalam menjaga hutan dan menurunkan emisi karbon.
“Termasuk beberapa OPD terkait juga mendapatkan dana tersebut demi mempercepat proses penurunan emisi karbon,” ujarnya.
Maka itu, selain luasan kawasan hutan juga program dan tutupan hutannya masih terjaga cukup baik. Sehingga mendapatkan urutan kedua dalam pendapatan jumlahnya.
“Kita harus maksimalkan alokasi dana yang diberikan. Dengan harapan bisa terserap dengan program yang ditargetkan,” pungkasnya.