Arus Publik

Kritik Akademisi Unmul soal Air Void Bekas Tambang Dijadikan Sumber Pemenuhan Air Minum, Purwadi: Berbahaya

Selasa, 3 September 2024 10:52

Potret beberapa pria sedang meneliti kandungan air/ Foto: jatam

ARUSBAWAH.CO - Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Purwadi Purwoharsojo kritik langkah Pemerintah Provinsi Kaltim dalam agenda mengolah air bekas tambang untuk dijadikan pemenuhan sumber air minum.

Diketahui, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan sosialisasi dan penelitian mengenai kolam bekas tambang (void) sebagai upaya memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat.

Hal itulah yang dikritik Purwadi Purwoharsojo.

Ia menuturkan bahwa, soal void bekas tambang ini, sudah dilakukan beberapa riset dari beberapa universitas, termasuk dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Dari hasil riset Undip Semarang itu, sudah dipastikan bahwa air pada void bekas tambang memiliki kandungan yang berbahaya.

“Di dalam jurnal Dosen Undip Semarang itu menyatakan bahwa terdapat zat -zat yang berbahaya yang di dalam air tersebut,” ujarnya.

“Pada prinsipnya zat - zat ini akan mengganggu bagi kesehatan, serta konsentrasi keasaman tertentu bisa membunuh hewan, ikan dan tumbuhan,” tambahnya.

Hal inilah yang dinilai Purwadi, bisa menjadi masalah, jika air void bekas tambang justru dijadikan sumber pemenuhan air minum.

Meski demikian, Purwadi Purwoharsojo juga menjelaskan bahwa air bekas tambang tersebut masih bisa diproses serta digunakan, namum memerlukan biaya yang tidak sedikit.

“Menurut penelitian dari Undip, masih bisa dijadikan air baku dengan pemrosesan menggunakan membran nanofiltrasi NF270,” ucapnya.

“Terkait penelitian serta pengolahan air bekas tambang tersebut, diperlukan biaya yang masih perlu diperhitungkan lagi,” tambahnya.

Merujuk pada hasil penelitian Dosen Undip yang dikirimkan oleh Purwadi, menjelaskan bahwa air kolam bekas tambang batubara merupakan air asam yang berbahaya terhadap pencemaran lingkungan di sekitarnya.

Pada konsentrasi tertentu apabila tidak diolah akan membahayakan bagi ekosistem air tawar, lingkungan hidup, dan derajat kesehatan masyarakat. (dil)

Tag

MORE