ARUSBAWAH.CO - Dalam rangka menggali potensi desa sekaligus memperkenalkan pariwisata, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim gelar lomba video kreatif pada Agustus lalu.
Lomba ini memanfaatkan mahasiswa yang sedang menjalani KKN di berbagai desa.
DPMPD Kaltim ingin menggabungkan pendataan potensi desa dengan promosi pariwisata melalui media kreatif.
Noor Agustina, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), DPMPD Kaltim sampaikan lomba ini muncul sebagai ide dari Kepala Dinas, hanya satu minggu sebelum pelaksanaan.
“Kami tengah memetakan potensi desa, namun prosesnya cukup memakan waktu. Karena itu, kami melibatkan mahasiswa KKN di desa-desa tersebut untuk mempercepat sekaligus mendukung upaya promosi,” ujar Noor Agustina.
Mahasiswa yang KKN diminta membuat video kreatif yang menampilkan potensi desa, seperti keindahan alam, produk UMKM, kuliner tradisional, hingga kerajinan khas.
Mereka tidak hanya membantu mendapatkan data potensi desa, tetapi juga mempromosikan desa-desa itu pada masyarakat luas.
“Desa pun diuntungkan karena potensi yang terekspos menarik wisatawan, meningkatkan ekonomi, UMKM, dan PAD,” tambahnya.
DPMPD Kaltim juga menyediakan hadiah menarik bagi para pemenang lomba.
Juara 1 mendapatkan hadiah sebesar Rp7 juta, juara 2 sebesar Rp5 juta, dan juara 3 dan 4 masing-masing Rp3 juta.
Selain itu, DPMPD Kaltim juga mengadakan juara Favorit yang ditentukan berdasarkan jumlah like terbanyak di Instagram DPMPD.
Video itupun berhasil menarik ribuan penonton, yang secara tidak langsung turut mempromosikan potensi desa ke berbagai lapisan masyarakat.
“Dengan kategori favorit, peserta gencar mempromosikan video mereka, sehingga banyak orang jadi tahu potensi desa, seperti pantai indah atau kerajinan unik, yang menarik wisatawan,” jelas Noor Agustina.
Juara 1 lomba ini diraih oleh mahasiswa KKN Unmul yang bertugas di Desa Marangkayu.
Video mereka dinilai kreatif dan mampu menampilkan keunikan desa, mulai dari potensi wisata alam hingga kuliner tradisional.
Namun, tidak hanya juara pertama yang mendapat apresiasi.
Menurut Noor Agustina, seluruh video yang masuk memiliki kualitas yang baik meskipun proses pembuatannya dadakan.
“Kami hanya meminta peserta memanfaatkan potensi desa tempat KKN dan mengemasnya dengan baik. Semua video bagus, sehingga sulit menentukan pemenang,” kata Noor Agustina.
DPMPD Kaltim berencana untuk mengadakan lomba serupa di tahun depan dengan persiapan yang lebih matang.
“Tahun depan, lomba ini akan dikemas lebih baik dengan persiapan matang agar potensi desa di Kaltim semakin terangkat untuk pendataan dan promosi,” tutupnya. (adv)