ARUSBAWAH.CO - Permasalahan sampah tampak jadi masalah yang masih sulit diatasi di berbagai daerah.
Termasuk di Ibu Kota Kaltim, Samarinda.
Jumlah volume sampah di Samarinda pada 2024 sendiri mencapai 841.286,00 meter kubik per tahun. Berbagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Tepian, setiap harinya selalu penuh.
Hal ini juga dapatkan respon dari anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono.
Ia sebut, bahwa pengelolaan sampah memang menjadi persoalan untuk kota besar.
“Pengelolaan sampah adalah tantangan besar bagi banyak kota besar, bukan hanya di Samarinda, tapi juga di seluruh Indonesia," ucapnya.
Untuk itu, Sapto Setyo Pramono sampaikan bahwa keterlibatan perangkat pemerintah dari level RT perlu dilibatkan.
RT dinilai efektif dalam hal pengawasan di lingkup masyarakat.
"Jadi, RT yang lebih tahu kawasannya masing-masing. Mereka bisa mengawal agar pola buang sampah bisa dilakukan sesuai waktunya," katanya.
Hal ini bisa pula disinergikan dengan program pemerintah, misalnya, usul Sapto, dengan memberikan penghargaan kepada Ketua RT yang bisa mengawasi dengan baik soal pola buang sampah dari warga-warga di RT tersebut.
Terakhir, Sapto Setyo Pramono katakan bahwa pemerintah juga harus menggalakkan sosialisasi.
"Sosialisasi tetap penting untuk dilakukan," pungkasnya. (adv)