Arusbawah.co - Perempuan berhijab itu tampak mengenakan toga, lengkap dengan pakaian wisuda serta memperlihatkan ijazah kelulusannya.
Adalah Dian Nursiati yang baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri. Dirinya berkesempatan kuliah di Taiwan berkat beasiswa dari seolahnya dulu, yakni SMK Bina Karya 1 Karawang pada 2017.
Dian, begitu sapaan akrabnya, berhasil meraih gelar sarjana dari Meiho University, Pingtung, Taiwan. Selamat empat tahun berjuang, Dian akhirnya kembali ke Tanah Air dengan membawa gelar sarjana Information and Business.
Gelar sarjana dari Meiho University berhasil Dian raih dengan beasiswa luar negeri, tepatnya beasiswa kuliah S1 parsial.
Selama 4 tahun di Taiwan, Dian menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa sembari magang dan bekerja part time di luar jam kuliah.
Dian mengaku kalau orang tuanya sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepeser pun selama dirinya berkuliah di luar negeri.
Untuk kebutuhan hidupnya, dia cukupi dengan pekerjaanya di dari hasil bekerja tersebut.
Si anak Sopir Angkot Terinspirasi Karena Hinaan
Demi mencapai prestasi itu, Dian melewati perjuangan yang tak biasa. Cibiran, hinaan, bahkan diremehkan adalah hal yang tak terlepas dari perjuanganya.
Dian sang anak sopir angkot baru-baru ini membagikan ceritanya lewat sebuah video yang mendadak viral di media sosial.
Dian tampak mematahkan bahasa "kuliah di luar negeri hanya untuk mereka yang terlahir kaya?".
Dian Nursiati berhasil membuktikan kepada dunia bahwa kesempatan kuliah di luar negeri bisa dimiliki oleh siapapun tanpa peduli apa latar belakang keluarga kita.
Dalam video itu, Dian menceritakan pengalamannya ketika selalu dicibir oleh tetangga karena memutuskan kuliah ke luar negeri, yang dianggap hal tersebut terlalu tinggi untuk dirinya.
"Waktu itu ada orang yang ngomong begini sama gue, anak sopir angkot aja mimpinya ketinggian, pengin kuliah luar negeri," Kata Dian menirukan hinaan dari tetangganya," dikutip dari akun @top_world.idn, Rabu (21/07/2021).
"Alah, paling banter di sana jadi pembantu. Emaknya malu makanya bilang program kuliah, begitu," imbuhnya.
Alah paling kata juga kagak kelar, pulang mana bisa bapaknya biayain sampai lulus. Enggak apa-apa, sabarin aje,"
"Cuma sekarang gue mau ngomong doang satu ye. Mah, Bah, neng lulus. Nih lu tengok baek-baek, Meiho University!"
"Kagak percaya lu, tengok baik-baik. Dian Nursiati. Nama gue! Gue lulus, lu jangan sekate-kate ngomong ye, gue lulus. Gue lulus. Makasih sudah pernah ngomongin gue empat tahun gue lu hina kemampuan gue, gue lulus!" kata Dian dengan penuh kebanggaan.
Tips Menghadapi Cibiran
Saat sesi wawancara bersama Bernas.id, Dian juga berbagai tips bagaimana dirinya bisa tahan terhadap omongan “jahat” para tetangga.
Tak bisa kita pungkiri, omongan “pedas” dari orang lain seringkali membuat semangat kita turun hingga menyerah dengan apa yang sedang kita perjuangkan. Tak ingin kalah dengan hal tersebut, Dia berhasil membungkam mulut pedas para tetangga dengan prestasi yang ditorehkannya.
“Belajar jadi orang yang masa bodoh ajah yang penting kita tetap fokus sama tujuan ajah, soal orang mau ngomong apa, anggap saja buat jadi bahan bakar biar kita semangat terus,” ucapnya.
Meski merasa sakit hati dengan omongan jahat orang lain, Dian juga menyarankan agar kita tidak membalas dendam dan tetap teguh dengan tujuan awal.
“Jangan niat balas dendam niatnya tetap sama tujuan awal, yang penting sih ga usah terlalu nengok kanan kiri,” ujar Dian.
Setelah lulus dari Meiho University Dian berencana untuk menjadi tenaga pendidik agar ilmu yang didapatkannya selama kuliah di luar negeri bisa dibagikan ke banyak orang.
“Cita-cita mah pengen banget jadi tenaga pendidik, sudah ada plan sih tapi masih dirahasiakan nanti ikutin terus ajah bakal ada YouTubenya juga seputar kegiatan Dian di Surabaya,” kata Dian.
Dian sering mengunggah kesehariannya lewat akun instagram @diannursiati atau akun TikTok @anaknyasudirman. Dian juga berencana membuat channel YouTube yang masih dirahasikan olehnya.
(*)
