Arus Terkini

Kabar Acara Perpisahan Sekolah Disiapkan Pakai Dana Ini, Kepsek SMK 8 Samarinda Beri Penjelasan! Berasal dari Aspirasi Siswa

Kamis, 31 Oktober 2024 13:59

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Samarinda. (arusbawah.co)

ARUSBAWAH.CO - Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Samarinda, Sri Hartono berikan penjelasan soal kabar yang beredar terkait SMK N 8 Samarinda yang berencana akan gelar perpisahan dengan dana yang berasal dari tabungan siswa.

Ia menyampaikan bahwa benar adanya pihak sekolah telah menyampaikan soal agenda perpisahan itu.

Penyampaian itu pun tidak dilakukan secara tertulis.

Adanya penyampaian lisan soal tabungan untuk perpisahan dikarenakan adanya permintaan dari siswa-siswi itu sendiri yang ingin mengadakan perpisahan di luar sekolahnya.

Sri Hartono katakan, bahwa, sekolah dalam hal ini, hanya memfasilitasi adanya permintaan dari para siswa/i itu.

“Benar adanya dan saya tidak menyampaikannya secara tertulis, karena sekolah di sini bersifat melayani dan yang mau mengadakan perpisahan di luar sekolah itu adalah anak-anak sekolah, itu yang harus digaris bawahi,” ungkapnya saat diwawancarai di SMK 8 Samarinda, Kamis, (31/10/2024).

“Bahkan kami tugaskan siswa ini untuk membuat surat permohonan jika bersedia, karena risikonya jika dilaksanakan perpisahan di luar sekolah ini harus bayar sendiri atau iuran, dan clear semua ada datanya” tambahnya.

Dirinya kembali ungkapkan seperti pada acara perpisahan tahun sebelumnya, bahwa pihak sekolah memang benar telah meminta bantuan untuk iuran dalam acara itu sebesar Rp. 500 ribu per siswa guna pelaksanaan perpisahan tersebut.

“Seperti tahun lalu Rp 500 ribu, dan untuk rencana ke depan ini belum tahu karena masih lama juga,” ujarnya.

Sri Hartono sampaikan jika hanya 10 atau 20 saja yang memohon untuk terlaksanakanya acara perpisahan itu, belum dapat dikategorikan mewakili permintaan seluruh siswa yang ada di sekolah itu.

“Karena ini harus jelas dan kongkrit terkait masalah ini, jika ada permintaan dari siswa yang meminta acara itu di hotel maka kami tidak akan bayar, maka dari itu adanya penarikan tersebut karena kalau hanya satu dua orang saja tentu saja tidak mampu untuk membiayainya,” ucapnya.

Dalam penjelasannya itu Sri Hartono menganjurkan agar jika ada permintaan untuk melaksanakan perpisahan di luar sekolah, sebaiknya para siswa bisa menabung agar tidak terbebani, seandainya acara itu benar-benar jadi digelar dan membutuhkan dana bantuan dari para siswa.

“Jikalau ada permintaan untuk menggelar acara perpisahan di luar sekolah, maka dipersilahkan bagi siswa untuk menabung guna meringankan orang tua. Karena bagi saya sendiri uang Rp 500 ribu itu terasa berat apalagi untuk para orang tua siswa jadi silahkan ditabung akan kami bantu,” tuturnya.

Tabungan itu dititipkan dan tercatat, oleh pihak sekolah yang akan bantu untuk menyimpannya, serta dapat dibuktikan pencatatannya,” tambahnya lagi.

Sri Hartono kembali menekankan bahwa pihak sekolah hanya membantu saja sesuai permintaan dari siswa mereka.

Jika pun pelaksanaan perpisahan dilaksanakan dalam sekolah, dirinya sampaikan pihak sekolah juga tidak merasa keberatan.

“Kembali seperti di awal, kami melayani dan merespon kemauan anak-anak, jika para murid meminta pelaksanaan perpisahan di sekolah malahan kami senang, namun masalahnya ini asalnya permintaan dari para murid kita,” jelasnya.

Ditanya soal apakah para siswa ini telah diminta untuk mengisi iuran perpisahan, Sri Hartono jelaskan bahwa pihak sekolah belum melakukannya karena masih dalam tahap wacana karena waktu perpisahan sekolah masih lama.

“Kalau wacana tetap ada, terkadang mereka minta mendadak jadi kami segera untuk mencarikan tempat seperti hotel maupun sejenisnya, karena biasanya hotel ini banyak dibooking oleh sekolah-sekolah lain dalam acara serupa. Jika tidak terpenuhi karena para siswa ini sudah merasa bayar dan tidak mendapatkan hotel yang bagus atau sesuai permintaan mereka maka kami yang akan kena dari para siswa ini,” terangnya.

Sri Hartono pun ungkap, dirinya tak keberatan jika memang dari pihak ortu siswa ada yang merasa terbebani dengan rencana perpisahan di luar sekolah yang diajukan oleh para siswa/i itu.

“Dan perlu diketahui, kami sangat senang diberi hak jawab seperti ini jika ada pihak yang merasa keberatan dari pihak orang tua murid maka dapat bertemu dengan kami. Akan berikan penjelasan kepada mereka,” tutupnya.

Sebelumnya, tim redaksi mendapatkan informasi dari pihak yang tak ingin diliput identitasnya, soal agenda perpisahan di SMK N 8 Samarinda itu. Dalam penjelasannya, pihak tersebut menjelaskan dirinya sudah diminta untuk menabung dalam agenda perpisahan sekolah yang akan datang pada tahun 2025 itu. (dil)

Tag

MORE