ARUSBAWAH.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia, Todd Dias, di RSUD Abdul Moeis.
Pertemuan itu untuk melakukan pembicaraan peluang kerja sama investasi di sektor kesehatan antara Australia dan Kota Samarinda.
Turut mendampingi Todd Dias, sejumlah perwakilan dari Konsulat Jenderal Australia, termasuk Florida Ompusunggyu selaku Investment Officer dan Cindy Annissa R sebagai Research and Public Affairs Rearguard Manager.
Dari pihak Pemkot, hadir langsung Wali Kota Andi Harun, Wakil Wali Kota Saefudin Zuhri, Sekretaris Daerah, serta sejumlah kepala dinas dan pejabat terkait.
Dalam keterangannya, Todd Dias menyebut kunjungan ini sebagai langkah awal menjajaki potensi kolaborasi di bidang kesehatan, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Kalimantan Timur.
Ia menekankan peran pihaknya dalam menghubungkan investor asal Australia dengan peluang strategis di Indonesia.
“Ini kunjungan pertama kami untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi sektor kesehatan di Samarinda. Tugas kami membantu investor Australia menemukan lokasi yang potensial, termasuk Kalimantan,” ujar Todd Dias.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun investasi Australia selama ini lebih banyak menyasar sektor pertambangan dan pendidikan, kini sektor kesehatan mulai menarik minat.
“Kami melihat prospek menjanjikan di bidang kesehatan, dan beberapa institusi pendidikan tinggi dari Australia menunjukkan ketertarikan untuk turut berinvestasi di Kalimantan Timur,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyambut positif ketertarikan Australia terhadap pengembangan fasilitas kesehatan di kotanya.
Andi Harun menyebut ini sebagai awal masuknya investasi asing dalam pembangunan rumah sakit di Samarinda.
“Setelah dua setengah tahun membuka ruang investasi, kini kita mulai merasakan hasilnya. Australia dan Singapura telah menunjukkan kepercayaan mereka,” kata Andi Harun.
Ia berharap pembangunan rumah sakit internasional bisa dimulai tahun ini dan selesai pada 2027.
"Tiga strategi Pemkot Samarinda dalam menarik investor asing penyederhanaan birokrasi, dukungan dari masyarakat, serta komitmen menjaga iklim investasi yang kondusif dan sesuai hukum," pungkas Andi Harun.
(adv)