ARUSBAWAH.CO - Pembangunan mega proyek terowongan, yang dicanangkan akan rampung pada akhir 2024 ini, terindikasi akan mengalami keterlambatan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menuturkan, proyek pembangunan terowongan ini akan mengalami penundaan sekitar dua bulan dari jadwal yang telah ditentukan.
"Kami melakukan evaluasi keseluruhan terhadap progres proyek ini. Jika tidak ada perubahan signifikan kami akan mengumumkan secara resmi kemungkinan penundaan ini," ucap Wali Kota Samarinda Andi Harun, Senin (12/8/2024).
Diketahui, tertundanya pembangunan proyek ini ada beberapa faktor, terutama proses sektor di Jalan Kakap, dan masalah pembebasan lahan.
"Permasalahan pembebasan lahan yang memakan waktu cukup lama. Dimana ada lahan yang sudah dibayar, namun pembangunan diatasnya belum disepakati nilai perhitungannya dengan pihak KJPP. Proses ini harus dibawa ke pengadilan," bebernya.
Kendati, proses hukum ini mempengaruhi jadwal, Andi Harun menekankan bahwa ini bukan kendala besar karena pekerjaan utama proyek telah hampir selesai.
"Kami harus memastikan bahwa pekerjaan yang tertunda tidak mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan warga," ujarnya.
Lanjut Andi Harun, proyek terowongan ini tidak akan digunakan sebelum seluruh proses komisioning dan FHO (Fungsi dan Hasil Operasional) selesai.
"Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga kami akan transparan kepada masyarakat mengenai hasil evaluasi dan proyeksi waktu penyelesaian proyek ini,” kata AH sapaan akrabnya.
Kemudian, Pemkot Samarinda juga akan terus memantau perkembangan proyek dan memastikan bahwa segala aspek teknis dan administratif dipenuhi dengan standar yang tinggi.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan rencana yang telah disusun, meski ada keterlambatan. Kepuasan dan keselamatan masyarakat adalah perioritas utama kami," tutup Andi Harun. (nit)