ARUSBAWAH.CO - Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor turut memberikan komentar perihal Beasiswa Kaltim saat dirinya hadir pada Pengukuhan Tim Koalisi Partai Pemenangan Isran - Hadi Kota Samarinda yang digelar di Hotel Mesra, Rabu (2/10/2024).
Diketahui, belakangan ini, Beasiswa Kaltim sempat mendapat sorotan dari beragam pihak.
Penyebabnya, adalah anggaran Beasiswa Kaltim yang jika dibandingkan dengan 2023 lalu, tak lagi sama.
Pada 2023, anggaran untuk Beasiswa Kaltim adalah Rp 500 Miliar, sementara pada 2024 ini, anggaran yang diplot oleh eksekutif dan legislatif hanyalah Rp 220 Miliar.
Isran Noor pun sempat berikan komentarnya soal Beasiswa Kaltim ini.
"Pertama beasiswa, Walaupun mereka sudah mengajukan dengan pengajuan syarat, masalah yang kita terima, Pencairan dana sangat terlambat," katanya.
"Usngnya ada tapi pencairan terlambat," katanya lagi.
Isran Noor kemudian sampaikan, bahwa kendala-kendala yang dihadapi saat ini, tak terjadi ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur Kaltim.
"Mohon maaf zaman saya tidak ada masalah. Tidak pernah delay, dan tidak ada penyalahgunaan oleh badan pengelola," katanya.
Sebelumnya, awak redaksi sudah menemui Ketua BP-BKT (Badan Pengelola Beasiswa Kaltim) Iman Hidayat di ruang kerjanya beberapa hari lalu.
Di kesempatan itu, Iman sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa anggaran beasiswa yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun ini sebesar Rp 200 miliar.
Lalu, pada APBD Perubahan 2024, ditambah lagi senilai Rp 20 Miliar.
“Dalam anggaran perubahan, anggaran beasiswa ditambah Rp 20 miliar,” jelasnya.
Iman menuturkan, meskipun ada pemangkasan anggaran, tetap ada tambahan alokasi untuk tahun ini, yakni sebesar Rp 20 miliar.
Dari tambahan ini, Rp 8 miliar dialokasikan untuk beasiswa kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang mahasiswanya berkuliah di ISBI Kaltim, dan sisanya Rp 12 miliar digunakan untuk perpanjangan beasiswa bagi mahasiswa yang sedang menempuh studi.
“Untuk ISI, karena memiliki akreditasi A dan porsinya cukup besar, anggaran tetap dialokasikan meski mengalami penurunan. Proses perkuliahan masih berjalan dengan anggaran beasiswa yang ada,” tuturnya.
Lalu, mengenai perihal anggaran yang berbeda ditahun 2023 dengan 2024, Iman menegaskan bahwa pihaknya bukan ranah kewenangan.
“Saya hanya menjalankan tugas, mengenai ini tanyakan ke Pak Pj Akmal Malik, Bappeda,” pungkasnya.
Diketahui, anggaran beasiswa Kaltim pada tahun 2023 dan 2024 memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Di tahun 2023, APBD Murni dianggarkan sebesar Rp 375 miliar dan di APBD Perubahan 2023 dianggarkan Rp 125 miliar.
Sementara untuk di tahun 2024 di APBD Murni dianggarkan Rp 200 miliar, sedangkan di APBD Perubahan hanya Rp 20 miliar. (pra)