ARUSBAWAH.CO - Suasana Kantor Kecamatan Samarinda Ulu pagi tadi tampak lebih ramai dari biasanya pada, Senin (14/4/2025).
Puluhan warga datang sejak pukul 08.00 WITA, berharap bisa masuk dalam daftar penerima bantuan Rp300 ribu dari Pemerintah Kota Samarinda.
Tampak Sispa (50), warga Jl. Sendawar, Sungai Pinang terlihat hadir di sela-sela terik matahari yang cukup panas.
Ia datang mengenakan baju putih, celana pendek dan duduk di kursi antrian sambil memeriksa kelengkapan berkasnya, hingga menunggu namanya dipanggil.
Hadir di Kantor Kecamatan Samarinda Kota, ia ingin mengklaim bantuan uang tunai sebesar Rp300 ribu sebagai ganti atas kerusakan unit motor miliknya.
Motor Honda Vario miliknya yang sebelumnya mogok akibat BBM diduga bermasalah, kini sudah ia diperbaiki di bengkel resmi.
"Kerusakan kemarin tuh semua sudah saya ganti. Motor itu anak saya yang pakai dan pulang kerumah tiba-tiba berebet, nggak ada tenaganya. Bensin ada, eh jalan 10 menit langsung ngadat," kata Sispa saat ditanya wartawan Arusbawah.co.
Ia mengaku tak tahu pasti SPBU mana yang menyebabkan kerusakan motornya, karena selama seminggu sebelum Ramadan, ia sering berpindah-pindah tempat isi BBM.
Namun, ia menyebut SPBU di jalan Ponorogo dan Kesuma Bangsa sebagai lokasi yang sering ia isi BBM.
“Biaya perbaikannya Rp400 ribu, sekarang dapatnya Rp300 ribu. Ya, bersyukur aja. Rugi seratus ribu itu relatif, daripada enggak sama sekali,” ujarnya.
Ia juga mengatakan motor Scoopy miliknya yang satu lagi kembali rusak, meski sudah ganti injector.
"Lucunya ya, rata-rata Honda yang kena. Yamaha jarang saya lihat. Mungkin pengaruh sistem injeksi mereka beda kali ya," katanya.
Tak beda jauh dari Sispa, Hamid warga Jl. Imam Bonjol juga tampak sibuk memeriksa kelengkapan berkasnya sebelum dipanggil petugas.
Pria berambut gondrong itu datang mengenakan kaos hitam dengan jaket abu-abu, mengendarai Mio soul hitam yang sudah ia perbaiki setelah rusak akibat dugaan BBM oplosan.

Dengan wajah lega, ia menunjukkan nota perbaikan senilai Rp260 ribu dari bengkel tempat ia memperbaiki motornya.
“Waktu itu ngisi di SPBU jalan Ponorogo, tanggal 8. Habis itu motor brebet seperti kehabisan bensin padahal bensinnya penuh, enggak kuat nanjak. Dicek, ternyata rotak dan fuel pump-nya rusak meski ganti baru kata mekaniknya,” jelasnya.
Hamid mengaku bantuan yang ia terima sangat membantu, meski harus bolak-balik ke bengkel karena motor sempat rusak dan sudah diganti suku cadangnya.
Ia mengatakan saat ini, motor yang ia kendarai sudah kembali normal, meski sempat khawatir akan terjadi lagi hal serupa.
Sementara itu, Camat Samarinda Ulu, Sujono, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan kebijakan dari Wali Kota Samarinda menyusul laporan massal kerusakan motor akibat dugaan BBM bermasalah.
“Data awal yang kami terima ada kurang lebih 600 kasus se-Kota Samarinda. Tapi datanya enggak jelas sumbernya. Enggak ada laporan resmi ke kami sebelumnya. Begitu bantuan diumumkan, baru warga ramai datang,” kata Sujono.
Menurutnya, setiap kecamatan mendapat kuota 60 motor penerima bantuan.
Dan hanya dalam waktu kurang dari tiga jam, seluruh kuota di Samarinda Ulu sudah habis disalurkan.
“Hari ini, dari jam 9 sampai sekitar jam 12 itu langsung habis kuotanya. Dan kami enggak bisa janji ada tambahan,” tegasnya.
Sujono mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan dilakukan sesuai dengan prosedur.
Warga yang ingin mengklaim harus menyerahkan fotokopi KTP dan STNK, nota bengkel resmi, serta foto atau video kerusakan dan suku cadang yang diganti.
Proses verifikasi juga melibatkan tim dari kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
"Kami pastikan penerima adalah warga yang benar-benar berdomisili di Samarinda Ulu. Ada juga kekhawatiran nota dimanipulasi, makanya kita verifikasi dokumen dengan detail," ujar Sujono.
Bantuan senilai Rp300 ribu per motor itu disalurkan berdasarkan rentang waktu kerusakan yang terjadi pada 28 Maret hingga 8 April 2025.
Sementara masa pengaduan atau klaim dijadwalkan mulai 14 hingga 19 April 2025 di seluruh kecamatan.
Meski kuota sudah habis di Samarinda Ulu, berbeda dengan Kecamatan Samarinda Kota.
Hingga pukul 14.00 WITA, petugas di sana menyatakan slot masih tersedia.
Sujono berharap jika ada penambahan kuota dari pemerintah kota, pihaknya siap menyalurkan kembali.
Namun ia tidak berani memberikan harapan kepada warga tanpa kepastian.
“Bantuan ini kan bentuk perhatian dari Pak Wali. Bukan kompensasi resmi, tapi bantuan sosial. Kalau nanti ditambah, kami siap laksanakan. Tapi kami enggak bisa janji ke warga,” pungkasnya.
