ARUSBAWAH.CO - Di Hotel Gran Verona, Samarinda, Workshop Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim).
Agenda itu digelar untuk dua fokus, yakni upaya penanganan stunting dan meningkatkan kesejahteraan para lansia.
Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi, sampaikan bahwa ia menekankan bagaimana perangkat daerah, meliputi, camat, lurah hingga pejabat struktural di OPD untuk bisa menyamakan persepsi soal pelaksanaan program ini.
Untuk itulah, pertemuan dan workshop ini digelar.
“Workshop ini sangat penting untuk memastikan tidak ada perbedaan dalam penerapan program antara kabupaten, kecamatan, dan desa,” tegasnya.
Dia lanjutkan bahwa program ini dirancang untuk menjaga kesehatan dan produktivitas lansia agar tetap aktif dalam masyarakat.
“Kami berencana melibatkan kepala desa, istri camat, dan bunda genre di desa-desa agar peran mereka lebih signifikan dalam mendukung program Bangga Kencana dan penurunan stunting ini,” tuturnya.
Junaidi yang juga merupakan Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim meminta pera Ketua TPPS tingkat kecamatan untuk bisa berperan besar dalam upaya memerangi stunting.
"Sangat penting untuk bisa memantau dan mengawasi pelaksanaan program dijalankan," jelasnya.
Ia katakan bahwa berdasarkan data semester II tahun 2023 angka stunting di Kutim berjumlah 19.900 keluarga.
Angka ini kemudian berhasil diminimalisir pada pada semester I di bulan Juni 2024 dengan berhasil turun hingga 15.576 keluarga.
“Lalu ada akhir September 2024 angka stunting kembali turun menjadi 12.362 keluarga,” jelas Achmad Junaidi. (adv)