ARUSBAWAH.CO - Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu memanas saat isu keterlambatan pembangunan infrastruktur menjadi bahan adu strategi antara pasangan calon.
Debat tersebut berlangsung di Hotel Bumi Senyiur, Kota Samarinda, pada Rabu (7/5/2025), sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Dengan mengangkat tema Mahakam Ulu Maju, Mandiri dan Berintegritas, debat itu menjadi ruang terbuka untuk para paslon menyampaikan gagasan.
Diketahui, debat publik itu hanya diikuti oleh dua paslon, yakni paslon nomor 2 dan paslon nomor 3, sedangkan Paslon nomor urut 01, Yohanes Avun–Juan Jenau, memilih menolak kehadiran dari forum debat dengan alasan teknis dan regulasi.
Kemudian, dalam sesi keempat debat, terjadi tensi tinggi ketika giliran pasangan calon nomor urut 2, Novita Bulan dan Artya Fathra, mengajukan pertanyaan tajam kepada pasangan calon nomor urut 3, Angela Idang Belawan dan Suhuk.
"Kami ingin menanyakan sesuai dengan kondisi Kabupaten Mahakam Ulu saat ini," ujar Novita Bulan memulai.
"Di mana hampir lebih dari satu dekade kita belum punya gedung-gedung perkantoran yang layak," lanjut pertanyaanya.
Ia menyebutkan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan, mulai dari jalan, jembatan, sekolah, hingga rumah sakit yang belum memadai dan sangat tertinggal dibanding daerah lain di Kaltim.
"Kami ingin tahu, apa yang akan anda lakukan sesuai dengan visi misi Anda untuk mengatasi persoalan itu?" tanya Novita kepada paslon 03.
Paslon 03, Angela Idang Belawan–Suhuk, merespons dengan menyatakan bahwa pihaknya akan tetap fokus menuntaskan program pembangunan yang telah berjalan.
"Terima kasih atas pertanyaannya, kami akan terus melanjutkan dan menuntaskan program pembangunan yang telah berlanjut," jawab Angela.
Ia mengklaim akan mempercepat pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta memastikan bandara Mahakam Ulu yang sedang dibangun segera selesai.
"Rumah sakit akan mulai didirikan tahun depan. Untuk pendidikan, kami sangat ingin Mahakam Ulu maju, makanya sekolah-sekolah akan dibangun sesuai kebutuhan," sambungnya.
Angela menyinggung pandemi COVID-19 sebagai alasan keterlambatan pembangunan yang terjadi selama satu dekade terakhir.
"Izinkan kami menuntaskan kembali apa yang sudah diwacanakan pendiri Mahulu terdahulu. Supaya program-program itu bisa dilanjutkan," tambah Angela.
Jawaban tersebut ditanggapi kritis oleh paslon 02, yang mempertanyakan pendekatan paslon 03 yang hanya melanjutkan program lama tanpa evaluasi mendalam.
"Apakah relevan hanya melanjutkan pembangunan yang terbukti lambat dan tertinggal selama ini?" sindir Novita Bulam.
Menurut Novita, kegagalan pembangunan selama ini disebabkan oleh perencanaan yang lemah.
"Perencanaan yang salah adalah merencanakan kegagalan," tegas Novita.
Ia menambahkan bahwa solusi terhadap stagnasi pembangunan di Mahakam Ulu harus diawali dengan masukan yang terintegrasi dari legislatif dan masyarakat kampung-kampung.
Angela menanggapi kritik itu dengan menyatakan pihaknya juga akan melakukan evaluasi terhadap program-program yang sedang berjalan.
"Kami akan mengevaluasi segala sesuatu yang sudah berjalan. Karena memang perlu evaluasi," ujar Angela.
Ia menekankan pentingnya mengkaji ulang perencanaan agar pelaksanaan ke depan bisa lebih matang dan terarah.
Debat makin memanas ketika giliran paslon 03 balik melempar pertanyaan ke paslon 02.
"Paslon nomor 2 mengusung konsep smart region, namun bagaimana pendekatan digital dapat diimplementasikan ketika banyak kampung masih berjuang mendapatkan air bersih, jalan bagus dan listrik stabil?" tanya Angela.
Menjawab pertanyaan itu, paslon 02 menyatakan bahwa penerapan konsep digital tidak bisa dilepaskan dari kesiapan infrastruktur dasar.
"Oleh karena itu, visi misi kami tertuju pada arah itu, mulai dari pembangunan masyarakat, SDM, hingga fasilitas umum," jelas Novita.
Novita menekankan pentingnya pendataan dan identifikasi masalah sebagai dasar langkah strategis.
"Setiap Pemilukada adalah momentum mencari solusi, bukan mulai dari nol. Kami justru melanjutkan dengan inovasi dan perbaikan terhadap kelemahan yang ada," ujarnya.
Paslon 02 menyebut bahwa perencanaan sebelumnya harus dievaluasi karena pembangunan yang lambat disebabkan oleh ketidaktepatan perencanaan.
"Kita harus mampu melihat ini dan melakukan evaluasi, misalnya terhadap kestabilan PLN atau PDAM," tambahnya.
Terkait listrik, Novita menyebut paslon mereka berkomitmen menghadirkan energi terbarukan untuk menjawab kebutuhan Mahulu.
"Sedangkan air bersih, infrastruktur SPAM yang ada sekarang hanya menjangkau sebagian kecil masyarakat," pungkasnya.
(wan)

