Arus Publik

Cerita Jariyah Warga Bukit Pinang Hampir Gagal Beli Gas Melon Meski Sudah Punya Kartu Bantuan, Ternyata.... 

Sabtu, 21 September 2024 11:4

Salah satu angtrean di pangkalan gas melon di Samarinda/ Foto: arusbawah.co

ARUSBAWAH.CO - Jariyah seorang ibu rumah tangga (IRT) warga RT 17 di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda ungkap dirinya sempat ditolak saat beli gas LPG 3 Kg di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda.

Lantaran dirinya menggantikan sang suami yang tidak dapat hadir ke pangkalan tersebut.

Diketahui, Jariyah merupakan salah satu warga di Bukit Pinang yang datanya masuk dalam program Kartu Pembelian Gas LPG 3 Kg untuk warga miskin.

Terkait masalah tersebut Tim Redaksi meminta keterangannya melalui via whatsapp pada hari Jumat (20/9/24) perihal penolakan sesaat yang dilakukan oleh pihak pangkalan itu.

Singkat cerita saat dirinya melakukan pembelian gas LPG 3Kg menggunakan kartu bantuan tersebut di pangkalan Haji Asrani pada Kamis (19/9/24).

Dirinya ditolak melakukan pengambilan karena nama yang terdapat dalam kartu Pembelian LPG tersebut adalah nama suaminya yang bernama Johan Surya.

Dan suamiya tidak dapat hadir karena sedang bekerja di kebun saat itu, maka Jariyah lah yang menggantikan suaminya.

Dikarenakan peraturan yang sudah berlaku dari pemerintah yang menyatakan bahwa pengambilan pertama saat pembelian harus nama yang bersangkutan.

Karena akan dilakukan sistem input kecocokan orang tersebut sesuai di kartu pada aplikasi My Pertamina.

"Saya sempat ditolak karena di kartu nama suami saya, jadi harus beliau yang datang beli tapi hanya di awal saja," ucap Jariyah Jumat, (20/9/24).

"Karena dari pangkalan menyampaikan kepada saya, harus yang bersangkutan sesuai nama karena akan dimasukkkan ke aplikasi my pertamina," tambahnya.

Meski demikian, pihak pangkalan juga menyampaikan kepadanya terkait pengambilan seterusnya, dapat diwakilkan asal sesuai nama yang tercantum di dalam kartu keluarga yang bersangkutan

"Di awal saja harus sesuai nama penerima, dan untuk selanjutnya bisa saya yang ambil," ucapnya.

Jariyah juga ceritakan saat tiba suaminya dari tempat kerjanya, mereka bergegas menuju pangkalan tersebut guna membeli jatah gas 3Kg.

Dikarenakan mengingat waktu pembelian yang diberikan oleh pangkalan terbatas, maka dari itu mereka segera bergegas.

"Alhamdulillah kami kemarin sempat beli sebelum jam 5 sore," ucapnya.

“Karena sebelumnya pihak pangkalan menginfokan dan memberi waktu kepada saya untuk membelinya saat itu juga dan tidak boleh esok hari," tambahnya.

Lebih lanjut soal adanya program pembelian gas LPG 3Kg yang ditujukan bagi warga miskin itu, dirasakan olehnya sangat terbantu kerena harga yang diberikan sesuai Harga Eceran tertinggi (HET) yaitu Rp.18.000.

"Harga yang kami beli di pangkalan saat menggunakan kartu ialah Rp.18.000," ucapnya.

"Dibandingkan sebelumnya Rp. 25.000 saat belum menggunakan kartu, metode ini lebih murah," tegasnya.

Sebagai informasi tambahan Jariyah menyampaikan bahwa jatah yang mereka dapatkan dari pangkalan tersebut adalah 4 buah gas LPG 3Kg.

Berdasarkan perhitungan banyaknya jumlah anggota keluarga mereka dalam 1 rumah.

"Keluarga kami berjumlah 5 orang, yaitu saya, suami dan 3 anak saya," ucapnya.

"Jadi jatah gas LPG 3Kg yang kami terima yaitu 4 buah dalam 1 bulan, jadi perminggu dapat 1 jatah gas," tambahnya.

Sementara itu, Asisten II Pemkot Samarinda, Martabas Patiroy sampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau program ini dalam waktu-waktu ke depan.

Bahkan, hingga mendatangi lokasi rumah warga miskin.

“Kami akan kunjungi mereka jika mereka berhalangan hadir karena asalan yang jelas seperti misalkan sakit parah,” ucapnya

“Karena mereka tidak dapat beli tanpa alasan, ya sudah karena mereka yang perlu,” ucapnya.

Bahwasanya menurut Martabas Patiroy, pemerintah sudah lakukan hal yang terbaik dalam mengatasi pembagian gas tersebut kepada warga miskin yang dinilainya sering tidak mendapatkan bagian.

“Ini sudah diberi kemudahan dan akses dibantu dapat jatah gas LPG 3Kg itu, mohon diusahakan kehadirannya,” ucapnya.

“ Karena kami carikan pangkalannya yang tidak terlalu jauh dari rumah warga,” tambahnya. (dil)

Tag

MORE