Arus Publik

Ada Laporan Dugaan Bullying Anak SD di Samarinda Masuk ke TRC PPA, Celana Dipelorot di Lapangan 

Minggu, 25 Agustus 2024 11:52

Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun saat diwawancarai di Kafe Kana. (Foto: Arusbawah.co)

ARUSBAWAH.CO - Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun, ungkap adanya laporan masuk soal kasus dugaan bullying yang terjadi di salah satu sekolah dasar di Samarinda.

Kasus ini mencuat setelah seorang anak diduga mengalami intimidasi dari teman-teman sebayanya karena tidak mampu membeli buku paket sekolah dan tidak dapat membayar iuran paguyuban selama satu tahun.

Rina mengungkapkan bahwa anak tersebut mengalami berbagai bentuk perundungan.

"Anak itu dipeloroti celananya oleh teman-temannya di lapangan, beberapa hari sebelum peringatan 17 Agustus," ujar Rina.

Ia juga menambahkan bahwa kejadian lainnya adalah anak tersebut sengaja dijatuhkan oleh teman sebayanya hingga kepalanya terbentur.

Menurut Rina, situasi ini diperparah dengan adanya pengaruh dari orang tua yang seharusnya menjadi teladan baik bagi anak-anak.

"Saya heran bagaimana anak-anak sekecil itu bisa tahu soal iuran-iuran paguyuban. Ini kembali lagi, memang orang tua jangan sampai menjadi pengajar perundungan bagi anak-anak," tegasnya.

Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengajarkan nilai-nilai positif seperti solidaritas, empati, dan kasih sayang.

"Jika orang tua mengajarkan anak-anak untuk berbagi, menunjukkan kasih sayang kepada teman-teman yang kurang mampu, anak-anak akan tumbuh dengan hati yang baik," jelas Rina.

Ia juga menekankan pentingnya kontrol dari pihak sekolah dan orang tua agar tidak membiarkan anak-anak terbiasa dengan sikap membully, karena kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi para orang tua dan sekolah untuk lebih peduli terhadap perkembangan karakter anak.

"Fondasi utama itu ada di rumah. Etika, adat istiadat, moral, dan agama adalah fondasi awal yang terbentuk di rumah. Sekolah hanya berperan beberapa persen saja," pungkasnya.

TRC PPA Kaltim berharap dapat memberikan pendampingan kepada korban dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis.

“Kasus ini menjadi perhatian serius karena berdampak pada kondisi mental dan fisik anak yang menjadi korban,” tutupnya. (ale)

Tag

MORE