ARUSBAWAH.CO - Sebanyak 104 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terlibat dalam program inovatif Data Desa Presisi (DDP) yang digagas oleh Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Kaltim, Aswanda, menuturkan program ini bertujuan mengumpulkan data akurat sebagai landasan pembangunan desa yang berkelanjutan, terlebih dalam menghadapi posisi strategis Kutai Kartanegara yang berbatasan langsung dengan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Program data Desa Presisi ini memanfaatkan teknologi drone dan partisipasi masyarakat desa untuk menghasilkan peta dan data tematik yang mencakup berbagai aspek penting, seperti demografi, kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur,” jelasnya.
Dalam implementasinya, tiap desa akan memperoleh data monografi dan peta desa yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan aktual masing-masing wilayah.
“Melalui partisipasi aktif dari masyarakat desa, kami berharap data yang terkumpul memiliki presisi tinggi dan mampu mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan,” ucap Aswanda.
Dengan melibatkan pemuda desa sebagai enumerator, program ini juga menumbuhkan kesadaran dan peran aktif warga dalam pembangunan desa mereka sendiri.
Sebanyak 10 kecamatan di Kutai Kartanegara yang dilibatkan yaitu Kota Bangun, Kota Bangun Darat, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, Tenggarong, Sebulu, Anggana, Sanga-Sanga dan Muara Kaman menjadi lokasi utama dalam pengumpulan data ini.
Setiap desa akan memiliki peta desa dan data dasar yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), memastikan bahwa program yang disusun lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Dengan keterlibatan 104 desa, diharapkan program Data Desa Presisi mampu mengakselerasi pembangunan yang merata di wilayah Kutai Kartanegara, mengurangi ketimpangan, dan mempersiapkan masyarakat desa menghadapi dampak pembangunan IKN Nusantara yang akan berkembang pesat di masa mendatang,” pungkasnya. (adv)